Jangan pendam segala sesuatu yang membuatmu tertekan. Jika ada sesuatu, lebih baik kalau kamu curahkan isi hatimu. Tidak perlu ke semua orang, curahkanlah ke orang orang terdekatmu yang kamu percayai.

Jangan membiasakan stres, karena stres gampang sekali berpengaruh terhadap kesehatan badan kita. Sudah banyak bukti bahwa akar dari penyakit penyakit yang mematikan adalah stres.

Stres dapat menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang dan fungsi lainnya.

Kalau kita lihat fisik seseorang dan terlihat banyak keriput dan lebih tua dari umurnya, salah satu faktornya juga karena stres. Orang yang terbiasa akan stres akan mengalami penuaan dini.

Serangan jantung atau stroke adalah yang paling sering terjadi jika seseorang memendam stres.

Keluhan kulit yang lain seperti jerawat, radang kulit, dan juga memicu masalah kulit seperti eksim dan gatal gatal. Hal ini terjadi secara tidak kita sadari.

Sakit kepala, nyeri sendi, tekanan darah tinggi, masalah pada pencernaan juga termasuk dampak negatif dari stres. Jangan meremehkan hal hal diatas karena itu bisa merembet ke penyakit parah.

Bukan hanya penyakit dalam, tetapi stres juga gampang terpengaruh terhadap psikologis. Hal ini biasanya mengganggu emosi dan prilaku sehari-hari.

Sifat yang sering terjadi jika stres adalah cenderung mudah marah dan murung. Hal ini termasuk ketidakseimbangan dalam fungsi psikologis. Mudah cemas. Menyebabkan penurunan fungsi psikologis. Hal ini bahkan dapat menyebabkan depresi.

Stress memiliki arti sebagai bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini dapat mempengaruhi produktivitas seseorang dalam pekerjaannya, selain itu stress juga akan berdampak kepada kesehatan fisik dan mental kita.

Stress akan membuahkan perasaan negatif atau yang berlawanan dengan apa yang kita inginkan dan juga mengancam kesejateraan emosional.

Stress juga bisa terpengaruh ke masalah berat badan. Setiap orang berbeda-beda, ada yang menjadi makan berlebihan, ada juga yang menjadi tidak nafsu makan. Keduanya tidak baik karena bisa meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantun, kanker, juga depresi.

Stres memiliki dampak langsung dan nyata pada kesehatan mental. Stres kronis menyebabkan depresi, atau justru memperburuk depresi yang ada sebelumnya.

Kerontokan rambut juga termasuk dari dampak negatif stres. Saat stres, efek yang diberikan terhadap rambut antara lain alopecia areata (sel darah putih 'menyerang' folikel rambut); telogen effluvium (rambut berhenti tumbuh); dan trikotilomania (kerontokan ekstrem akibat stres, cemas, tegang, kesepian, atau frustrasi).

Orang yang mengalami stres kronis berada pada risiko lebih besar untuk terkena sindrom metabolik, yang merupakan kombinasi dari diabetes, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, obesitas, dan kadar kolesterol abnormal. Jika terjadi bersamaan, maka akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

American Psychological Association menyarankan penderita stres untuk mencurahkan isi hati dan beban pikirannya pada orang-orang terdekat atau terapis. Hal tersebut dapat melepaskan hormon endorfin, hormon yang memproduksi perasaan tenang sekaligus berguna meningkatkan kekebalan tubuh.

Banyak orang yang susah untuk mengutarakan isi hati dan pikiran ke orang orang, meskipun orang orang terdekat. Jika kamu orang yang seperti itu, menuliskan pikiran dan perasaan dalam jurnal dipercaya dapat membantu mengidentifikasi hal apa saja yang paling sering menyebabkan stres.

Dengan menulis, Anda pun dapat mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Ketika Anda mampu mengidentifikasi penyebab stres dan efeknya bagi diri sendiri, Anda dapat mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah yang sering menjadi penyebab stres.

Relaksasi dengan aromaterapi. Jika kamu lelah da stres ringan karena hari yang berat, merelaksasikan otot dan pikiran yang tenang dengan bantuan aromaterapi. Aromaterapi terbukti secara ilmiah mampu mengurangi frekuensi detak jantung dan tekanan darah sehingga tubuh dapat lebih relaks.

Orang yang menghirup aroma lavender sebelum tidur memiliki kualitas tidur lebih baik. Penelitian tersebut memaparkan lebih lanjut bahwa aroma yang dihirup seseorang sebelum tidur dapat berpengaruh langsung pada mimpi mereka.

Meditasi juga dapat membantu penderita depresi lebih tenang dan membentuk pikiran positif dalam mengatasi permasalahan yang kamu hadapi sehari-hari.

Aktivitas di dunia maya juga mempengaruhi stres. Mengurangi penggunaan media sosial juga akan membantu mengurangi stres. Intensitas hubungan sosial di dunia maya pun menyumbang peranan besar dalam meningkatkan kadar stres.

Saat rasa stres sudah terlalu sulit dibendung, jangan sungkan untuk meminta bantuan para ahli. Yang paling penting, jangan pertaruhkan kesehatan mental Anda pada konsumsi obat penenang yang memiliki risiko jangka panjang berbahaya.

Melakukan hobi terpendam juga akan membantu. Tujuannya adalah untuk mendapatakan suatu kesenangan sehingga menjadi hiburan tersendiri bagi pikiran dan jiwa orang tersebut.

Lakukanlah komunikasi, berbagi cerita tentang beban hidup kepada orang sangat baik untuk melepaskan penat. Bercerita kepada teman juga memungkinkan seseorang untuk mendapatkan solusi dari masalah tersebut.

Pemijatan juga sangat baik dilakukan untuk relaksasi dan menormalkan tekanan darah. Dengan kamu dipijat, tidurmu akan lebih nyenyak dan baik sampai stres yang kamu rasakan semakin berkurang. Manfaat pemijatan ini telah banyak diteliti oleh para ahli.

Berteriak juga akan sangat membantu jika kamu merasakan ada yang mengganjal. Hal ini bisa kamu lakukan di tempat yang luas dan sepi agar tidak menggangu ornag lain. Berteriak dapat dilakukan beberapa kali agar seseorang menjadi lebih rileks.

Olahraga tentu akan sangat membantu mengurangi eosi negatif pada diri seseorang. Karena olahraga mampu melepaskan hormon serotonin yang bisa membuat seseorang merasa senang dan lega.

Melakukan rekreasi merupakan cara yang baik untuk dilakukan untuk menghindari lingkungan negatif. Oleh karena itu, rekreasi juga merupakan kegiatan yang sangat efektif untuk mengatasi stres. Rekreasi bisa dilakukan bersama keluarga agar lebih menyenangkan.

Melakukan seks atau berhubungan intim terhadap pasangan, ternyata efektif untuk mengurangi stres. Sebab, seks dapat menyeimbangkan kesehatan emosi dengan kesehatan mental sehingga sangat baik untuk menghilangkan stres.

Tertawalah. Bersenang-senang bersama teman teman akan membantu mengurangi stres. Tertawa 5 - 10 menit dapat merangsang zat yang memberikan manfaat baik untuk otak sehingga tubuh menjadi lebih tenang.

Musik juga akan membantu menghilangkan stres. mendengarkan musik favorit selama 30 menit mampu melepaskan zat endorphin untuk mengurangi stres dan menghilangkan rasa sakit.

Tidur juga salah satu cara yang sangat efektif dan ampuh untuk menghilangkan stres yang dapat meningkatkan produktivitas.

Berpikir positif juga adalah cara yang ampuh walaupun sedikit susah untuk dijalani. Akar dari stres adalah pikiran negatif.

Hilangkan kebiasaan buruk. Kebiasaan ini melelahkan teman. Banyak yang anda korbankan padahal tidak memberikan faedah sama-sekali buat kebaikan hati. Terbiasalah berbuat baik karena kebaikan itu mendamaikan hati.

Standing in the middle of the road is very dangerous; you get knocked down by the traffic from both sides.

In order to do good, a man must be good; and he will not be good except he have instruction by counsel and by example.

It would be intolerant if I advocated the banning of religion, but of course I never have.

Excellence is being able to perform at a high level over and over again. You can hit a half-court shot once. That's just the luck of the draw. If you consistently do it... that's excellence.

I like L.A., but I shouldn't live there.

All great peoples are conservative.

On shooting days, I have all my accessories, and I style the final look.

Everyone in Kiss is replaceable. My ego will tell you that I am not, but that's not so.

Most of us function under the model we have to get something in order to do something, in order to be something. If this happens, then I will be happy. And I'm suggesting to you that we live our entire lives based on that model, and that model is fundamentally flawed.

I was terrified of the Vietnam War when I was 13. I thought I was going. The draft was such an ominous thing, I felt as if it was going to trickle down to me.

I don't like slapdash careless prose, and if I saw myself doing it, I would give up writing altogether.

I do some weights and I do a lot of stretching.

Ever since the Greeks, we have been drunk with language! We have made a cage with words and shoved our God inside!

My parents were working performers, so obviously I saw that there wasn't a lot of fairy tale going on there. It was a precarious world. One that they were deeply committed to and deeply loved, but one that required a lot of hard work.